sejarah singkat perusahaan
PT. Pratama Abadi Industri didirikan pada tanggal 12 Juni
1989 dengan kepemilikan modal merupakan investor asing yang berasal dari
Korea yang bernama Mr. Soe Yeoung Yul. Biaya investasi yang dikeluarkan pada
saat pendirian pabrik sekitar $ 5.000.000,-. Berdasarkan akte pendirian
yang dikeluarkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat
keputusan tanggal 3 Oktober 1989 No 02-9337.HT.01.01.1989 yang diubah dengan
akta pernyataan keputusan rapat No.1 tanggal 1 November 1990. Pada tanggal 23 November
1992 diubah lagi dengan akta No. 94. Pada tanggal 2 Februari 1993 yang
disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan
tertanggal 20 Agustus 1993 No 02-7334.HT.01.04.1993 dalam rapat umum luar
biasa.
Visi dan Misi Perusahaan
Visi PT. Pratama Abadi Industri yaitu menjadi perusahaan
terdepan yang selalu tertantang kreatif dalam lingkungan global yang dinamis
(To be a Creatively Challenged Leader in a Global Dynamic Environment).
Selain visi PT. Pratama Abadi Industri memiliki juga misi
yaitu menciptakan nilai bagi pelanggan, karyawan, masyarakat dan pemilik
perusahaan melalui kerjasama dan kertebukaan (Create Value for Our Stakeholders
Through Transparency and Collaboration)
Demi tercapainya visi dan misi tersebut, perusahaan juga
membuat motto ”Small but the best in the world”
Pendapat Visi : menurut saya sangat sutuju dikarenakan
perusahaan berhak mempunyai impian yang selalu di depan terhadap pesaingnya.
Pendapat Misi : saya sangat setuju dengan misi perusahaan
yang menciptakan nilai bagi pelanggan,karyawan.masyarakat dan pemilik
perusahaan sehingga menciptakan rasa kekeluargaan.
Tujuan dari NOS antara lain:
• Kualitas lebih baik
• Biaya operasi lebih rendah
• Lead time lebih pendek
• Fleksibilitas lebih besar
SASARAN
Perusahaan berusaha menyediakan barang-barang untuk memenuhi
keinginan dan kebutuhan keluarga maupun kebutuhan paribadi.
STRATEGI
Nike Global Segmentation & Targeting
Nike menggunakan pendekatan gabungan (two stage
international segmentation) dalam prosedur segmentasinya, dimana pada tahap
awal rencana globalisasi, Nike memilah wilayah pasar melalui segmentasi
berdasarkan tingkat daya beli dan lifestyle dari warga negara tujuan ekspansi,
kemudian Nike menyusun product specific bagi negara-negara tersebut. Product
specific yang disusun Nike secara spesifik dihubungkan dengan buying and
consumption behavior dari warga negara setempat, sebagai contoh untuk negara
Indonesia, yang notabene masyarakatnya menyukai olahraga sepak bola dan basket,
maka produk-produk Nike yang dipasarkan di Indonesia akan terfokus pada kedua
hobby tersebut, sementara untuk produk lain seperti produk American Football,
mungkin tidak akan diterima oleh pasar Indonesia, sehingga tidak perlu
dipasarkan di negara tersebut. Nike kemudian membagi pasar pada segmen pasar
berdasarkan hobby/lifestyle seperti segmen pasar khusus atlit/pemain/penyuka
sepak bola, basket atau lari(atletik), dan bukan pada faktor geografis atau
sosioekonomik semata.
Tiga skenario yang dihadapi oleh Nike, yaitu universal segments, regional
segments dan unique segments, pada akhirnya memunculkan skenario universal
segments bagi brand mereka. Ketika Nike membagi pasar sasaran mereka
berdasarkan “cabang – cabang olah raga”, maka secara tidak langsung Nike telah
mengarah pada scenario Universal atau Global Segment, atau dengan kata lain,
perusahaan telah memilih skenario Universal Niche dimana Nike memilih setiap
cabang olah raga sebagai ceruk pasarnya.
Sementara dilihat dari basis segmentasi, Nike secara berurutan mensegmentasikan
pasar sasaran mereka melalui Sosioeconomic, Behaviour-based Segmentation serta
Lifestyles segmentation, dimana pada awalnya Nike melakukan screening negara
tujuan berdasarkan basis sosioekonomi mereka, baru kemudian melihat kebiasaan
masyarakat setempat (termasuk diantaranya kebiasaan belanja) serta gaya hidup
warga negara tersebut.
Nike Global Positioning
Formulasi yang diterapkan dalam memposisikan brand
perusahaan adalah sebagai berikut:
A. Mengidentifikasi set yang relevan dari
produk atau merek yang bersaing.
Praktis, kuat, tahan lama dan trendi, serta telah memiliki
brand yang dipercaya oleh masyarakat dunia, menjadi keunggulan kompetitif yang
dimiliki oleh setiap produk yang menyandang brand Nike.
B. Tentukan persepsi oleh
konsumen tentang produk / merek dan kompetisi.
Produk-produk Nike selalu di komunikasikan sebagai produk
yang memiliki nilai Prestise, elegan & simple.
Mengembangkan tema posisi yang mungkin.
Menyaring alternatif posisi dan pilih salah satu yang paling
menarik.
Nike mampu untuk mengembangkan posisi mereka di pasar,
dengan berlandaskan pada Universal Niche yang mereka bidik. Sebagai contoh,
ketika membidik pasar untuk segmen olahraga Tenis, Nike menggandeng atlit
cantik Maria Sharapova yang elegan dan kemayu, namun pada akhir komunikasi
pemasaran, sang atlit menunjukkan kesederhanaan dan kekuatannya, yang bila
dilihat secara gambaran besar, Nike memposisikan produk –produk untuk “segmen”
Tenis mereka sebagai produk yang mewah dan artistik, namun sederhana dan
praktis. Hebatnya lagi, komunikasi pemasaran ini dapat juga diasosiasikan
dengan produk Nike secara keseluruhan.
Mengembangkan strategi bauran pemasaran. (4P)
Contoh aplikasi dari Marketing Mix Strategy ini bisa untuk
produk kita lihat pada produk Nike Golf. Produk yang dikeluarkan untuk kategori
ini berupa sepatu golf, sarung tangan dan kaos berkerah khusus olah raga golf.
Harga yang dikenakan untuk produk ini berada pada level premium price. Lokasi
penjualan untuk Nike Golf biasanya dikota-kota besar suatu negara dan dijual di
toko khusus perlengkapan golf yang bertempat di lokasi-lokasi strategis seperti
mall – mall besar, airport atau took sekitar lapangan golf. Alat promosi yang
digunakan biasanya berupa iklan di surat kabar khusus atau majalah khusus
olahraga golf.
Seiring waktu, memantau efektivitas strategi positioning
Anda dan jika diperlukan, melakukan audit.
Tema – tema positioning yang sering di gunakan oleh Nike
yaitu ; user category. Hal tersebut dapat kita lihat dari kecenderungan
strategi komunikasi pemasaran mereka untuk mengedepankan kualifikasi dari para
pemakai produk mereka yang merupakan orang dengan aktifitas tinggi, simple,
memiliki prestise, elegan serta lebih maju dibanding kebanyakan orang.
VALUE CHAIN MODEL M.PORTER
-
Logistik
kedalam
: Bagian gudang, bagian produksi, admin
-
Operasi
: Karyawan, sistem (SOP)
-
Logistik
keluar
: brand , produk dan price
-
Pemasaran dan penjualan : Promosi,
event
-
Pelayanan
: customer service
ANALYSIS SWOT
STRENGHT (KEKUATAN)
Model NIKE yang abadi
Bentuk sepatu yang memudahkan dalam mengontrol bola
Alas kaki yang merekat di permukaan
Mendukung tendangan accuracy dan passing bola
Sepatu yang bias digunakan di semua medan
Ujung sepatu lancip mendukung tendangan akurat
Sepatu yang ringan
memudahkan untuk berlari
WEAKNES (KELEMAHAN)
Kelemahan yang
sering dijumpai adalah perusahaan terlalu menonjolkan kelebihan produknya,
terutama ditinjau dari aspek teknis, namun kurang mempedulikan bagaimana produk
tersebut dapat memecahkan masalah yang dihadapi pelanggan. Perusahaan kerap
hanya membanggakan produknya yang lebih canggih, lebih cepat, atau lebih murah.
Padahal produk yang demikian belum tentu diterima pasar.
OPPORTUNITY(PELUANG)
1. Perusahaan sudah memiliki banyak OUTLET yang
tersebar di seluruh indonesia
2. Mampu menambah tingkat
penjualan dengan banyaknya peminat produk NIKE
Theath (ancaman)
1. Para pesaing selalu
menciptakan inovasi bar
2. Bertambahnya outlet di
wilayah tertentu di setiap tahunnya
Analisis Sumber Daya Saing
•Sumber Daya Yang Dimiliki :
Berwujud
1.Store yang digunakan untuk menjual barang
2.Memiliki pabrik sendiri
3.Memiliki beragam produk sepatu olahraga
4.Produk yang nyaman dan berkualitas
5.Memiliki Sales Promotion yang berkualitas
Tak Berwujud
1) Peraih penghargaan produk olahraga terbaik dibidangnya
2) Dua meraih penghargaan bergengsi Superbrands.
•Kumpulan Sumber Daya Yang Memiliki Keunggulan
1.Store yang digunakan untuk menjual barang
2.Memiliki banyak cabang store yang tersebar
3.Memiliki beragam produk sepatu olahraga
4.Produk yang aman dan berkualitas
5.Memiliki Sales Promotion yang berkualitas
•Kumpulan Sumber Daya Yg Memiliki Keunggulan Bersaing
1.Store yang digunakan untuk menjual barang
2.Memiliki banyak cabang store yanag tersebar
3.Memiliki beragam produk sepatu olahraga
4.Produk yang aman dan berkualitas
5.Memiliki Sales Promotion yang berkualitas
6.Penghargaan bergengsi Superbrands
•Kumpulan Sumber Daya Yg Memiliki Keunggulan Bersaing Berkesinambungan
1.Store yang digunakan untuk menjual barang
2.Memiliki banyak cabang store
3.Memiliki beragam produk sepatu olahraga
4.Produk yang aman dan berkualitas
5.Memiliki Sales Promotion yang berkualitas
6.Penghargaan bergengsi Superbrands
•Kumpulan Sumber Daya Yg Memiliki Daya Saing Laba Diatas Rata-Rata
1.Store yang digunakan untuk menjual barang
2.Memiliki banyak cabang store
3.Memiliki beragam produk sepatu olahraga
4.Produk yang aman dan berkualitas
5.Memiliki Sales Promotion yang berkualitas
6.Penghargaan bergengsi Superbrands
Total Skor Tabel IFAS= Skor Total Kekuatan + Skor Total Kelemahan
= 3,45 + (-2,69) = 1,65
Total Skor Tabel EFAS= Skor Total Opportunity + Skor Total Threat
= 2.8 + (-2,83) = 0.03
Strategi SO
yang dipilih adalah Pengembangan
Produk (Product Development)
Meningkatkan
penjualan dengan cara memperbaiki atau mengembangkan produk-produk yang sudah
ada.
Strategi ini digunakan
ketika :
a.memiliki produk-produk
yang berhasil/sukses dan
telah berada pada tahap jenuh (maturity stage).
b.pesaing menawarkan
produk dengan kualitas lebih
baik dan harga lebih murah.
c.perusahaan memiliki
kemampuan riset dan
pengembangan produk.
d. bersaing di industri
yang sedang bertumbuh.
SO strategi Perusahaan harus membuat
inovasi yang lebih kreatif dan lebih menekankan terhadap kualitas produk
(pengembangan produk)
Strategi WO
yang dipilih
Penetrasi Pasar (Market Penetration)
Meningkatkan
pangsa pasar yang ada untuk produk tertentu melalui usaha pemasaran secara
besar-besaran.
Strategi ini digunakan
ketika :
a.dapat meningkatkan
skala ekonomi untuk mendukung
keuntungan bersaing.
b.terdapat hubungan yang
tinggi antara pengeluaran
untuk pemasaran terhadap kenaikan penjualan.
c.pangsa pasar pesaing
menurun sedangkan total
penjualan industri meningkat.
d.pasar yang ada belum
jenuh oleh produk dan jasa
perusahaan.
WO strategi :Para karyawan harus
mampu menambah tingkat penjualan terhadap perusahaan sehingga pemasukan lebih
terjaga (penetrasi pasar)
•Strategi ST yang dipilih adalah adalah Pengembangan Produk (Product
Development)
•Meningkatkan penjualan dengan cara memperbaiki atau
mengembangkan produk-produk yang sudah ada.
•Strategi
ini digunakan ketika :
•a.memiliki
produk-produk yang berhasil/sukses dan
• telah berada pada tahap jenuh (maturity stage).
•b.pesaing
menawarkan produk dengan kualitas lebih
• baik dan harga lebih murah.
•c.perusahaan
memiliki kemampuan riset dan
• pengembangan produk.
•d.
bersaing di industri yang sedang bertumbuh. ST strategi : Banyaknya pesaing brand baru yang lebih bagus sehingga
perusahaan harus lebih maju mencuri start lebih dulu (pengembangan produk)